Wartakontras.com, Kampar – Pelaku Premanisme dan Pelaku pembunuhan berencana yang merusak mobil wartawan, Jumat (8/9/2023) siang bolong di Pasar Teratak Buluh masih bebas berkeliaran.
Al hasil, masyarakat terkhusus bagi masyarakat Kampar diminta berhati-hati dan waspada. Pasalnya, Hampir dua bulan pasca kejadian gerombolan Mafia Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi Perhentian Raja Rizal dan Doni DKK yang melakukan pembunuhan berencana, Jumat (8/9/2023) di Pasar Teratak Buluh pada siang bolong belum ditangkap Polsek Siak Hulu, Polres Kampar, Polda Riau.
Padahal, usai kejadian tiga wartawan / pimpinan media online diantaranya Pimpinan Media Delikhukrim.com, Pimpinan Media Opsinews.com serta Pimpinan Media Wartakontras.com yang melakukan liputan investigasi ke wilayah Desa Lubuk Sakat, Ke Perhentian Raja langsung melaporkan ke Polsek Siak Hulu dengan Laporan Polisi Nomor STPLK/225/IX/2023/SPKT/POLSEK SIAK HULU/POLRES KAMPAR/POLDA RIAU dengan melampirkan bukti yang lengkap termasuk video dan foto keenam pelaku ketika kejadian upaya pembunuhan dengan merusak mobil yang dikendarai wartawan.
Windy Priyanto selalu korban sekaligus Pelapor sangat menyayangkan para pelaku gerombolan mafia BBM Subsidi yang juga sekaligus sebagai orang yang melakukan pembunuhan berencana dengan merusak mobil Wartawan ini sudah hampir dua bulan namun belum juga ditangkap polisi.
Kejadian berawal saat wartawan melakukan investasi dilapangan ketika menemukan Gudang penimbunan BBM Subsidi yang dilakukan Pelaku Rizal dan Doni DKI di Desa Lubuk Sakat, Kecamatan Perhentian Raja, hingga mengejar, kemudian menghadang dan merusak mobil Wartawan di depan Pasar Teratak Buluh Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (8/9/2023 ) siang bolong.
Dengan brutalnya, Pelaku Rizal dan Doni serta sekelompok kawannya berawal pelemparan dengan batu terhadap mobil yang dikendarai wartawan dimulai dari SPBU 14.284.606 Perhentian Raja, Desa Lubuk Sakat Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Hingga mengejar sampai sampai Arhanud 13/PKU.
Dari Hasil Investigasi Wartawan tersebut telah ditemukan Gudang Praktek Penimbunan dan Penyelewengan BBM Subsidi jenis Bio Solar yang Mafia ini Lakukan , berbekal barcode yang dibeli dari SPBU 14.284.606 Perhentian Raja’ Desa Lubuk Sakat Kampar Provinsi Riau.
Gudang BBM Subsidi ilegal tersebut milik Rizal yang dilangsir berulangkali oleh Doni menggunakan Truk Dyna berwarna biru dengan nomor plat B 9344 JH dari SPBU Nomor 14.284.606 PT Paduko Intan Barajo milik Ismail Koto yang berada di Desa Lubuk Sakat, Kecamatan Perhentian Raja, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Namun Sangat disayangkan,Para pelaku ini belum juga di tangkap oleh pihak kepolisian. Padahal, Polsek Siak Hulu sudah mengetahui dan bahkan bertemu dengan keenam pelaku. Ironisnya lagi, bahkan pihak Polsek Siak Hulu terkesan tidak ada upaya melakukan penangkapan terhadap enam pelaku.
Tidak hanya itu. Bahkan, Keluarga sekaligus Ninik Mamak Desa Lubuk Sakat mengatakan, keenam pelaku masih bebas beraktivitas seperti biasa. Kendati demikian, Amri Jono mengaku kesalahan pelaku yang merupakan keluarga, anak, kemenakan mereka.
Amri Jono memohon agar diadakan perdamaian. Namun, Amri Jono justru mempermain rencana perdamaian termasuk rencana perdamaian yang digagas Polsek Siak Hulu juga dipermainkan Amri Jono.
Amri Jono ini seperti hanya memberikan informasi yang tidak jelas tidak ada niat baik untuk dilakukan perdamaian. Bahkan parahnya lagi, Keenam Pelaku melalui Amri Jono juga mempermainkan rencana perdamaian yang sudah digagas Polsek Siak Hulu.
Padahal, Kapolres Kampar AKBP Ronald Sumaja SIK sudah dua kali menyampaikan kepada media saat dikonfirmasi mengenai kasus yang sudah dilaporkan di Polsek Siak Hulu ini, Kapolres Kampar Menjawab, ” Saya atensi ke Polsek untuk segera tindak lanjuti, ” tegas Kapolres Kamparnamun hingga sekarang pelakunya belum ditangkap. Apa yang disampaikan Kapolres Kampar itu terkesan hanya ‘Lips Service’ agar mendinginkan uasana.
Di hadapan Kapolres Kampar Windy Priyanto Pimred Delikhukrim.com selaku pelapor menyampaikan kepada Kapolres Kampar berharap agar Pelaku ditangkap dan diberikan hukum seberat-beratnya.
“Negara jangan sampai kalah dengan Gerombolan Mafia BBM Subsidi. Polisi seharusnya sudah pelaku sudahmenangkap keeenam pelaku Mafia BBM Subsidi dan seberat beratnya sesuai ketentuan berlaku, ” tegas Windy Priyanto Pimred Delikhukrim.com.
“Namun, Polsek Siak Hulu kerjanya lamban rencana menangkap pelaku dari tiga minggu lalu. Namun, belum Ditangkap dengan berbagai alasan termasuk alasan tak masuk akal pelaku sedang tidak berada di rumah, karena sedang pergi mancing ikan.
” Masyarakat khususnya masyarakat Kampar diminta berhati-hati dan waspada Pelaku Premanisme dan Pelaku Pembunuhan Berencana Rizal dan Doni CS yang merupakan Mafia BBM Subsidi Perhentian masih bebas berkeliaran, ” beberapa Windy.
Menanggapi ini, Kapolres Kampar menyatakan, untukperkara perusakan mobil wartawan jadi atensi Polres Kampar dan segera ada kejelasan hukum keenam Pelaku ditangkap Polsek Siak Hulu.
Sementara itu, Yusman Gea Pimpinan Media Opsinews.com korban kebrutalan dan tindakan barbar Mafia Minyak subsidi Rizal dan Doni CS. Yusman Gea menilai tindakan Rizal dan Doni CS sangat barbar dan brutal tidak hanya menghalangi kerja wartawan, namun sudah ada upaya melakukan pembunuhan terhadap wartawan.***(Tim).
Discussion about this post