Wartakontras.com, Pekanbaru- Peneliti Senior Formappi Riau Larshen Yunus menagih janji Badan Kehormatan (BK) DPRD Riau mengeluarkan rekomendasi sanksi kepada anggota Dewan Malas Ngantor Sari Antoni Anggota Fraksi Golkar DPRD Riau Daerah Pemilihan Rokan Hulu.
“Sampai hari ini publik masih bertanya-tanya, sampai kapan kami tunggu hasil penyelidikan dan hasil rapat yang dilakukan oleh pimpinan BK, ” tegas Larshen Yunus, Rabu (15/12/2021) di Gedung Rakyat DPRD Riau.
Pasalnya, Formappi Riau menilai laporan mereka terbukti dengan pengakuan Sari Antoni kepada media dan meminta maaf seperti yang dipublish media online tribun pekanbaru. Apalagi, BK DPRD Riau berjanji akan segera mengeluarkan rekomendasi, awalnya disampaikan sebelum reses, dan setelah itu disampaikan segera, kemudian disampaikan lagi paling lambat akhir tahun ini.
“Kami Formappi Riau berharap Pimpinan BK DPRD Riau kejelasan dari BK untuk segera menerbitkan rekomendasi karena publik bertanya-tanya, ” tandas Larshen Yunus.
Sebagai informasi, Badan Kehormatan (BK) DPRD Riau sudah memanggil Sari Antoni untuk mempertanyakan karena adanya laporan masyarakat yang masuk ke BK, terkait minimnya kehadiran di Dewan.
Sari Antoni dilaporkan masyarakat melalui Formappi Riau karena malas ngantor alias tidak aktif melaksanakan kegiatannya sebagai anggota Dewan.
Dilansir TribunPekanbaru.com tayang Senin, 1 November 2021, Wakil Ketua BK DPRD Riau Abu Khoiri mengatakan anggota DPRD Riau Sari Antoni sudah meminta maaf dan mengungkap alasan jarang masuk kantor.
Sari Antoni dan seorang politisi senior lainnya saat ini menjadi anggota DPRD Riau menjadi sorotan banyak pihak.
Pasalnya mereka jarang hadir di gedung DPRD Riau.Bahkan keduanya termasuk orang yang dituakan di lembaga DPRD Riau tersebut.
Mereka adalah Sukarmis mantan Bupati Kuantan Singingi dan Sari Antoni politisi senior di partai Golkar Rokan Hulu.
Secara internal di partai menurut info yang dihimpun tribunpekanbaru.com keduanya sudah dipanggil pihak Golkar Riau untuk membahas itu.
Pekan lalu, Badan Kehormatan (BK) DPRD Riau sudah memanggil Sari Antoni untuk mempertanyakan karena adanya laporan masyarakat yang masuk ke BK, terkait minimnya kehadiran di Dewan.
Sari Antoni dilaporkan masyarakat karena tidak aktif melaksanakan kegiatannya sebagai anggota Dewan.
Dari data yang dihimpun Badan Kehormatan DPRD Riau, Sari Antoni sangat jarang mengikuti rapat-rapat di DPRD Riau.
Wakil Ketua BK DPRD Riau Abu Khoiri mengatakan Sari Antoni, sering absen absen masuk kerja di DPRD Riau dengan alasan karena pandemi Covid-19.
“Kami belum bisa jatuhkan sanksi sekarang, masih perlu turun lapangan lagi, termasuk koordinasi dengan Fraksi Golkar,” ujar Abu Khoiri.
Aboi mengungkapkan, yang bersangkutan Sari Antoni mengakui jarang masuk kantor.
Bahkan Sari Antoni pun juga sudah meminta maaf.Dalam aduan warga juga warga kesal Sari Antoni ini memiliki banyak nomor ponsel.
Nomor ponsel yang dihubungi warga untuk menyampaikan aspirasi, semuanya tidak aktif.
Setelah melakukan pemanggilan pekan lalu segera lakukan klarifikasi lapangan atas laporan masyarakat tidak aktifnya anggota DPRD Riau Sari Antoni dari Daerah Pemilihan (Dapil) Rokan Hulu.
“Klarifikasi lapangan tentu mempertanyakan apakah Sari Antoni juga jarang turun ke masyarakat,” ujar Abu Khoiri.
Memang dari absensi di DPRD Sari Antoni memang sudah melampaui batas ketidakhadiran, dimana hanya diberikan enam kali dispensasi tidak hadir saat acara di Paripurna DPRD.
“Dia juga mengakui dan memang kehadirannya minim,” ujar Aboy.
Sementara saat ditanya anggota DPRD lainnya yang malas masuk, menurut Aboy pihaknya tidak hapal soal absensi dewan satu persatu.
Hanya saja mereka akan menindaklanjuti bila ada laporan warga. (https://pekanbaru.tribunnews.com/2021/11/01/dipanggil-bk-anggota-dprd-riau-sari-antoni-minta-maaf-dan-ungkap-alasan-jarang-masuk?page=2).***(rud/tpc).
Discussion about this post