Wartakontras.com, Washington- Amerika Serikat alias AS saat ini tengah mendekati Indonesia untuk melawan China di Natuna Utara.
Bagi AS secara umum melawan China bukan hanya di Natuna Utara milik Indonesia saja namun di seluruh Indo Pasifik.
Untuk kawasan Asia Tenggara, AS menggandeng Indonesia yang punya masalah dengan China di Natuna Utara.
Saking membutuhkan dukungan, AS juga menjilat mantan musuhnya yakni Vietnam dimana kepulauan Paracel mereka juga diembat China.
Masih belum cukup sampai di situ, AS lantas mendukung upaya Jepang mempertahankan pulau Senkaku dari klaim China.
Paling riskan ialah dukungan AS kepada Taiwan.
Pasalnya baru-baru ini presiden AS Joe Biden menegaskan akan mengirim militernya ke Taiwan.
“Kemungkinan seperti itu (invasi China ke Taiwan) tergantung pada seberapa banyak dunia menunjukkan bahwa tindakan semacam itu akan menghasilkan kecaman jangka panjang.
“Amerika Serikat akan merespons secara militer jika China menyerang Taiwan.
Ini adalah komitmen yang kami buat,” ujar Biden dikutip dari Reuters pada 23 Mei 2022.
meradang mendengar perkataan Biden yang dianggapnya sebagai campur tangan AS di urusan dalam negeri Beijing.
China menegaskan jika mereka akan menanggulangi setiap tindakan AS yang membantu gerakan separatis Taiwan.
Bukan cuma dari lisan saja, setelah adanya pernyataan Biden, China menjawabnya dengan kekuatan militer.
Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China, mengatakan pada Rabu, 25 Mei 2022 diperintahkan menggelar material tempur di sekitar selat Taiwan.
China ingin menyampaikan secara jelas kepada AS bahwa mereka tak akan sungkan menggempur Taiwan kapanpun.
“Baru-baru ini, Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China mengorganisir patroli kesiapan tempur bersama dan latihan militer di laut dan ruang udara di sekitar pulau Taiwan,” kata PLA Army dalam sebuah pernyataan dikutip dari Sputniknews.
Sementara itu jubir Kemenlu China Wang Wenbin menyatakan jika negaranya siap sedia melawan semua gerakan yang melecehkan kedaulatan negaranya.
“Tidak ada ruang untuk berpuas diri atau konsesi dalam hal-hal yang berkaitan dengan kedaulatan dan integritas teritorial China.
Tidak ada yang boleh meremehkan tekad dan keinginan kuat rakyat China untuk membela kedaulatan nasional dan integritas teritorial China,” kata Wang.
Di Asia Timur, AS mendorong agar Jepang lebih galak lagi kepada China.
Dengan motto Free And Open Indo Pacific, Jepang mengikuti langkah AS menentang klaim Nine Dash Line China.
Jepang malah lebih terang-terangan dengan mengirim armada kapal induk JS Izumo ke Indo Pasifik untuk menentang China.
JS Izumo membawa jet tempur siluman F-35 sebagai unsur penggebuk utamanya.
“Pemerintah Jepang akan mengerahkan kapal LHD (Landing Helicopter Dock) JS Izumo yang sedang dimodifikasi menjadi kapal induk, ke perairan Indo-Pasifik mulai 13 Juni hingga 28 Oktober.
Discussion about this post