Wartakontras.com, Pekanbaru- Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Riau Larshen Yunus membeberkan beberapa persoalan di Kota Pekanbaru yang tidak bisa diselesaikan Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun.
Larshen menilai, kehadiran Muflihun sebagai Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru malah menambah beban masyarakat dengan menaikan tarif parkir sampai persoalan banjir yang makin parah di Kota Pekanbaru dikenal dengan plesetan Kota Berkuah.
Menurut Alumni Sekolah Vokasi Mediator UGM Yogyakarta, persoalan tersebut sebenarnya sudah beberapa kali disampaikan dalam rilis dan maupun undangan dari kantor berita.
Hal tersebut disampaikan Larshen Yunus terkait Muflihun yang bakal dievaluasi Mendagri memasuki setahun masa kerjanya sebagai Penjabat (Penjabat) Walikota Pekanbaru pada Mei mendatang.
“Bahwa Kehadiran seorang Muflihun sebagai Penjabat Walikota Pekanbaru sangat disesalkan oleh beberapa kalangan termasuk Gubernur Riau sendiri, ” ungkap Larshen Yunus kepada sejumlah Wartawan, Jumat (10/1/2023) di Pengadilan Negeri Pekanbaru.
“Karena yang bersangkutan itu ada bukan karena keinginan Bapak Gubernur. Beliau memang hadir karena ilmu silat menyilatnya, ” imbuh Larshen Yunus.
Menurut Ketua KNPI Termuda Tingkat Provinsi Se-Indonesia ini, kaitannya dengan evaluasi kinerja Muflihun sebagai Penjabat Walikota Pekanbaru mestinya semenjak 100 hari kerja itu harus dievaluasi tiga bulan pertama.
“Nah, dalam angka statistik yang kami miliki memang kinerja 100 hari itu memang sangat mengecewakan, ” ujar Larshen.
Alumni Sekolah Vokasi Mediator Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini membeberkan, beberapa persoalan yang terjadi di kepemimpinan Muflihun yang tidak mampu diselesaikan malah semakin memperparah seperti banjir dan persoalan parkir dan tarif parkir yang menambah beban masyarakat Kota Pekanbaru.
Dijelaskannya, pertama dari sisi infrastruktur itu sendiri, persoalan IPAL sampai hari ini sampai 100 hari kerja kemarin tidak ada titik temu, jangankan perbaikan. Untuk komunikasi saja belum dilakukan.
Kedua, beredarnya papan reklame, baliho, ada kesengajaan dari kepala daerah dalam hal ini Pj Walikota Pekanbaru berpotensi terjadi nya praktek haram pengumpulan pajak tanpa adanya pendataan yang baik di Bapenda Pekanbaru sendiri. Demikian pula, terkait kasus praktek haram peparkiran yang ada di kota Pekanbaru, sampai saat ini masyarakat dan netizen masih jadi pertanyaan ini kebijakan perwako atau perda parkir.
“Sementara, dalam perda parkir tarif masih mengamanahkan Rp 2 ribu untuk parkir mobil dan Rp1.000 untuk motor. Namun, yang terjadi saat ini Rp3.000 untuk mobil dan Rp2. 000 untuk motor. Apakah Perda itu dibawah perwako kan tidak sesuai aturan perda itu kan lebih tinggi dibandingkan Perwako, ” beber Larahen Yunus.
Alumni Sospol Unri ini membeberkan, demikian juga dengan menjamurnya tempat-tempat hiburan di Pekanbaru tidak sesuai dengan Kota Madani. Kehadiran Pj Pekanbaru belum berdampak, justru kalangan pemuda melihat terkesan politis roadshow bertandang kesana bertandang ke sini
“Yang namanya Penjabat Walikota itu tidak boleh unsur politis dia hadir untuk menata kembali menjelang pemilihan kepala daerah 2024 mendatang, ” ujar Larshen.
Dari berbagai aspek tersebut, kata Wasekjen DPP KNPI ini, Pemuda Riau berharap Gubernur Riau nantinya melalui Dirjen Otonomi daerah ataupun Kementerian Dalam Negeri Mendagri Tito Karnavian bukan hanya dievaluasi, meski nya seorang Muflihun di audit apa saja yang sudah dilakukannya.
“Apakah sudah terpenuhi tindakan pidana umum terkait proyek perparkiran, persoalan sampah yang belum jelas saat ini, bahkan anda coba bayangkan 15 menit saja hujan di Pekanbaru itu sudah berubah jadi danau buatan pak sudah berubah menjadi sungai, pejabat kita kemana, apakah tidak ada malu lagi mereka, hiruk pikuk pencitraan, apa-apa pencitraan, ” ujar Larshen dengan nada kesal.
“Setelah dikritik nanti baru datang ke tempat banjir lipat-lipat celananya. Jadi Pemimpin harus jadi suri tauladan,” Imbuh Larshen.
Kendati demikian, Larshen Yunus, memohon maaf sekali lagi-lagi, kritisan yang dlakukan ini wujud nyata dari kecintaan terhadap pemimpin kepala daerah.
“Jangan marah, apalagi latah apa lagi baperan. Kami tahu betul bagaimana seorang Pj Walikota Pekanbaru Muflihun, mungkin dia ingat kami kami pun lupa lupa ingat sama kami. Demikian dari kami, Pemuda Riau Bersatu Menghadirkan Pemimpin yang Cerdas dan Waras, ” demikian Larshen Yunus.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun tidak memberikan jawaban ketika dikonfirmasi terkait persoalan ini sampai berita ini dipublikasikan, telepon dan pesan Whatsapp (WA) pun tidak ada dijawab. *** (Tim).
Discussion about this post